Monday, January 10, 2005

Untuk matahari

English version here.

Kepergian matahari
ditangisi hingga
butiran salju
berderai melimpahi
jalanan depan apartmentku.

Kurindui matahari
di pagi hari.
Kucumbui kerling malu-malunya
di siang hari.
Kubenci perginya
di sore hari.

Sebab hadirnya yang
irit itu
melahirkan senyum
di gemeretuk gigiku.
Dan optimismeku
yang hampir menguap
ditelan beku
menyublim menjadi
harap baru
bahwa hari ini
tak sedingin hari kemarin
dan kerja hari ini
tak terhenti
terganjal letih
menanti matahari.