Monday, February 28, 2005

Berkat: Bayam dan Steak

menghitung berkat itu
laiknya menjajarkan
kubis bayam bawang
memadukannya di dalam panci
bersama garam
menyajikannya di atas piring
bersama nasi panas
dan secuil tempe
serta sejumput sambal terasi
: nikmatnya tak terkira
di kala perut menagih.

di sebelah orang
menganyang steak ala New Orleans
dengan bumbu barbecue
ditemani kentang tumbuk
dan segelas wine
: biarkan saja, mungkin
memang sudah begitu jatahnya.

menghitung berkat
tak bermaksud membanding
sayur bayam nikmat
steak lengkap enak
memang sudah jatah
saya sayur bayam
dia steak lengkap
cukup.

Saturday, February 26, 2005

rindu ilalang

sejak kapan rindu
jadi ilalang
di musim penghujan?
di negeri empat musim ini
hujan tak jadi garang
membelai ilalang
hingga liar.
: darimana datangnya rindu?

Thursday, February 24, 2005

Saya banget...

Peringatan: Entri blog ini dimaksudkan untuk menjadi entri yang sangat "saya". Kalau Anda tidak berkenan dengan pendekatan penulisan saya terhadap entri ini, silahkan lewatkan saja entri ini!

Apa perbedaan saya dengan teman-teman sekelas saya?

Saya belum pernah membikin survei tentang nilai yang didapat teman-teman sekelas saya di beberapa mata kuliah yang kami ambil di program S2 kami. Tapi rasanya, nilai-nilai yang kami dapat rata-rata adalah A, artinya "sempurna". Artinya kami sama-sama pintar, sama-sama menunjukkan kinerja yang baik, sehingga dosen-dosen kami meng"anugerah"kan nilai sempurna itu.

Saya rasa juga, kami sama-sama serius menyikapi tugas-tugas yang diberikan dosen kami. Kami sadar, sesadar-sadarnya, bahawa untuk menyelesaikan tugas-tugas tersebut butuh waktu, butuh proses, dan kami menjalani setiap proses pengerjaan tugas dengan sangat serius. Tak ada satu tugas pun yang tidak penting. Makanya kami harus super serius mengerjakannya.

Tapi....

Ada perbedaan antara saya dan teman-teman sekelas saya, yaitu....

Saya ini pada dasarnya pemalas.

Misalnya, saya paling enggan kalau disuruh dosen membaca artikel-artikel atau bab-bab buku yang wajib dibaca sebelum kelas. Mendingan saya membaca bertumpuk-tumpuk seri novel Star Trek The Next Generation atau Harry Potter, daripada pusing tujuh keliling berusaha memahami buku Discourse Analysis tulisan Deborah Schiffrin. Akibatnya, saya paling bodoh kalau disuruh mengikuti diskusi dosen saya soal-soal yang berhubungan dengan teori. Apalagi kalau dosennya sekaliber Dr. Carol Chapelle yang, sumpah, hapal di luar kepala segala sesuatu yang pernah beliau baca soal Second Language Acquisition. Misalnya, pernah juga sekali waktu, beliau mengurangi poin di bagian Literature Review salah satu paper saya di kelas beliau karena salah mengambil kesimpulan soal beberapa artikel/paper yang saya pakai. Jelas saja salah, wong saya tidak punya cukup waktu untuk membaca KESELURUHAN artikel (Kapan-kapan saya buka rahasia soal bagaimana mendayagunakan sumber-sumber yang ada untuk menulis paper dalam waktu yang mepet).

Belum lagi kebiasaan buruk saya yang lain: suka menunda-nunda. Yang ini sudah mencapai taraf yang super akut. Misalnya saja, saya pernah menulis paper dalam waktu 7 jam sebelum tenggat waktu pengumpulan paper. Saya bisa banget cuek-cuek main game di komputer, nonton acara TV, jalan-jalan di internet satu hari sebelum tenggat waktu padahal otak saya sibuk menggedor-gedor hati saya untuk mulai mengerjakan tugas. Tapi hati saya santai saja, bahkan sebel dengan otak saya.

Tapi jangan salah. Biarpun saya ini keledai tolol soal teori, soal ide orisinal saya dianggap jago oleh teman-teman sekelas saya. Ide saya biasanya segar, aneh, unik, sehingga menarik untuk ditulis. Jadi walau teori pas-pasan, teman-teman sekelas saya selalu mau tahu hasil riset saya. Dan semembosankan apa pun hasil analisis yang saya dapat, saya selalu bisa menemukan satu poin yang nyeleneh yang membuat teman-teman saya (dan dosen-dosen saya juga) mengeluarkan komentar seru pas saya mempresentasikan paper saya. Meskipun saya hobi menunda pengerjaan tugas-tugas, justru derasnya aliran adrenalin yang saya rasakan akibat stress dikejar tenggat malah membuat saya bisa mengeluarkan ide-ide brilian untuk tugas-tugas saya dan berbuah komentar cemerlang itu tadi.

Mungkin Anda jadi berpikir, wah ini orang beruntung bener. Ya memang, saya selalu menganggap diri untung terus. Logikanya, mana ada orang malas kok dapat hasil sempurna. Ya, mungkin Tuhan masih baik sama saya, hehehehe...

Makanya kalau teman-teman saya memuji kerjaan saya (orang Amrik sini memang royal pujian) saya selalu bilang, "I'm just lucky. Saya cuma untung saja." Sederhana saja kan?

Semoga keberuntungan saya masih mengikuti saya di tahap-tahap selanjutnya. Semoga saja begitu terus.

NB: Sayangnya orisinalitas saya itu nggak nongol di topik thesis saya! Gara-garanya? Ya karena sibuk menunda-nunda proses penulisan proposal, yang berakibat tidak cukup waktu untuk membaca-baca semua literatur (ingat: saya nggak suka membaca literatur), yang mengakibatkan saya tidak tahu bahwa topik thesis saya itu sudah pernah ditulis orang lain! Akhirnya? Terima nasib....

Wednesday, February 23, 2005

A story of a thesis proposal

1st draft: 4 pages (not completed)
Date: January 5, 2005

2nd draft: 6 pages
Date: February 3, 2005

3rd draft: 8 pages
Date: February 16, 2005

4th draft: 16 pages
Date: February 22, 2005

Tentative Title: Variations in Interactional Modifications in Synchronous Computer-Mediated Communication According to Task, Dyad Combination, Degree of Politeness and Gender

Comments?
Anne O'Bryan --- You're writing a Ph.D. dissertation, not an M.A. Thesis
Tyasning Nusawardani --- Gile, 16 halaman???? Lu udah gila ya? (Oh my God, 16 pages???? Are you nuts?)
Monica Cardenas --- Will the committee members read it?
Barb Schwarte (my major prof, during revisions) --- What about adding one more research question? (What? One more? But, well, OK...)

Your comments?
Tell me!

Tuesday, February 15, 2005

Lelah...

Apa gunanya semua ilmu ini?
Di suatu titik aku berhenti mencari dan bertanya
hari-hariku sebagai siswa mungkin berhenti di titik jenuh.
Kemapanan dan kejenuhan bermain-main di sehariku
hingga aku enggan bertanding
dengan segala bacaan.
dengan segala tulisan.
Aku lelah.
menguji diri.
mengasah otak.
Aku cuma ingin
pulang.

Monday, February 14, 2005

Tales from the Past

For the last three or four days, I've been utilizing friendster to search for my long lost friends. Not for specific reasons. I'm just cruising in friendster and see if my friends who are considered way older and not from the Internet generation have finally embraced the attack of this website depicting network of friends.

I filled in the search engine with the name of my hometown. And surely I found two of my long lost friends from high school and college. I filled in the search engine with the name of my college. And the result was flabbergasting: I found someone who used to be very close to me and has been lost contact with me for the past six or seven years. Oh my God, I was almost hysterical finding his name.

Surely, I found my mind being flooded with memories and tales from the past. Good ones. Bad ones. Somehow I was wondering if things were different back then, then what would have happened now? But still, I didn't regret what had happened. Things happen for a reason and in this case although I don't know the reason, still, there is a reason. Those tales from the past have surely enriched my life and created the individual that I've become now.

I have to admit that I miss those times and those individuals who used to be dear to me. Old bestfriends. Old places. Old activities. Old times. But then, that is the purpose of memories: to make us feeling blessed of going through them all.

Wednesday, February 09, 2005

Pemalesan...

Baru nyadar, kalo ternyata aku butuh sibuk. Kalo nggak sibuk, jadinya males-malesan. Bangun siang. Main internet melulu. Telpon-telponan. Baca novel Star Trek. Pokoknya, melakukan kerjaan-kerjaan yang nggak guna. Useless nggak sih?

Bagaimana caranya memotivasi diri supaya mulai mengerjakan thesis? It's not that I'm not doing something. Paling tidak, aku sudah memastikan kesediaan 80% dari subyekku untuk berpartisipasi dalam data collection thesisku. Paling tidak, aku sudah mulai memikirkan task macam apa yang akan dikerjakan oleh subyek. Baru itu sih, tapi lumayan kan *pembelaan diri banget gak sihhhh*

Harus sibuk, harus sibuk, harus sibuk....

Saturday, February 05, 2005

The difficulty of writing a darn thesis proposal

By day four, my influenza receded...ffhhhuuiiiiii.....

But still. Doc's order: a week in a prisoner a.k.a. my apartment.

So, I tried to work on my thesis proposal. Diligently. Until I found a thesis by previous student. Similar topic. Similar thesis questions. Similar approach. And, I'm freaking out! Shoot! What if, what if, what if...my ego said, I wanted to be different; my brain said, stop acting foolish coz you have no time!

Talked to my roommate. To Tyas. To Yudi. To Anne. For three days, I felt like a stupid moron. Totally punk'd! Finally, yesterday, my ego was cooling down. I must comply that I cannot come up with a new topic in such a short time and replication of previous thesis *with different subjects and slight modifications* is alright (at least, according to Anne).

So, back to my thesis proposal. Finished it near midnight. Send it to my major professor and one of my committee member. Then, went to bed...

Whatever. It's done!


Wednesday, February 02, 2005

Influenza, oh, influenza!

Yup, I'm ill. sick. must stay in bed for a week. Doctor's order.

The first time ever in the US, I'm ill with influenza. People here seem to be terrified with this virus, because it's fast spreading and highly contagious. That is probably why the doctor ordered me to stay at home for a week, so that I will not spread the virus to others.

Darn! I lost another week of effective working. In addition to my laziness, this is of course hampering my schedule of completing thesis, presentation, classes. Oh well....I'd better be back to my bed then...