Friday, May 28, 2004

Banjir banjir

Hmmm, ternyata gak cuma di Indo yg sering banjir. Hari2 ini di Iowa ada banjir di sana sini dan yg terparah ya di sekitar2 East Central Iowa sini. Ternyata majunya tehnologi gak menjamin Amrik bebas dari bencana alam. Yg jelas nih, di mana2 aja manusia tetap harus berhadapan dgn alam yg sering tidak bisa diduga. Hmm, jadi inget novelnya Ernest Hemingway "The Old Man and the Sea" dan cerpennya Jack London "To Build a Fire": manusia berhadapan dengan alam dan manusia lagi2 kalah...

Tapi bedanya mungkin, di Amrik sini ini sistem gawat darurat dan sistem persiapan menghadapi cuaca yg tidak bersahabat lebih canggih. Ketika banjir mulai menghadang, siap2lah semua orang dengan karung pasir buat menghadang banjir masuk ke rumah. Ketika tornado akan mengamuk, tanda bahaya sirene meraung2 supaya orang2 langsung berlindung ke basement. Setiap ada prediksi bahwa alam mulai mengamuk, yang namanya pengumuman dipasang dimana2: di TV, di radio, di internet. Orang bisa siap2 mengungsi, siap2 menyelamatkan diri. Jadi ketika korban harta benda terjadi, korban manusia tidak terjadi. Mungkin karena cuaca di sini sangat bervariasi: hujan air, hujan petir, badai salju, angin puting beliung, petir menyambar2, orang jadi lebih siap menghadapi segala sesuatu yg terburuk sekali pun. Dan itu juga berlaku utk bahaya lain2 macam kebakaran, bencana virus, gempa bumi, apa aja deh. Dan orang2 udah maklum apa yg harus dilakukan kalau ada tanda bahaya. Yang namanya jalur evakuasi (harus kemana, hubungi siapa, apa yg hrs dilakukan), pertolongan pertama (baik CPR, 911) sudah ditanamkan sejak dini. Anak2 kecil udah tau harus telpon kemana kalau ada gawat darurat, udah tau apa yg harus dilakukan kalau ada situasi gawat (jangan berdiri dekat2 kaca kalau lagi tornado, langsung ke basement kalau badai, jangan pake lift kalau lagi kebakaran, ngumpul di tempat parkir kalau ada gempa).

Nah di Indo? Boro2 tau musti ngapain, yg namanya tanda bahaya mana ada. Boro2 menghubungi siapa, lha wong sistem telpon darurat aja nggak berfungsi. Untungnya nih, orang Indo punya filosofi "untung", untung cuman ilang rumah, untung cuman daerah ini yg kena, untung masih hidup, dan sekian untung2 lainnya. Atau mungkin karena orang Indo udah terlalu terlena dengan cuaca yg enak2 tropis, jadi kurang siap menghadapi bencana alam. Coba liat Jakarta, dari kapan tahun udah sering banjir, tapi yg namanya usaha persiapan menghadapi banjir dari tahun ke tahun telat melulu dan jadinya gak ngaruh.

Oh, Indonesia....