Sunday, November 14, 2004

Lebaran di Ames....

OK, apakah bedanya lebaran di Amerika Serikat dengan lebaran di Indonesia?

1/ Sholat Ied
Saya mengikuti sholat ied di masjid Darul Arqum di kota Ames dan tentu saja tidak ada yg namanya sholat di lapangan! Pasalnya, bulan ini sudah memasuki musim gugur dan bahkan sudah hampir musim dingin. Jadi...kalau harus sholat di lapangan para jemaah akan jadi es batu dengan sukses! (suhunya nih sekitar 4-7 derajat Celcius) Makanya, kami sholat ied di dalam masjid dan sholat dimulai jam 8.45 pagi! Eng, ing, eng...padahal kalau di Indonesia biasanya sholat sudah dimulai jam 7 pagi. Maklum, di sini kayaknya jam saya jadi muter-muter gak karuan karena harus menyesuaikan jam berapa matahari terbit dan tenggelam.

Jemaah sholat juga bermacam-macam alias internasional. Ada yg dari Pakistan dan pake baju sari warna-warni. Ada yg dari negara-negara Afrika dengan jilbab yang aduhai cantiknya. Ada yg dari negara-negara Timur tengah dengan jubah panjang-panjang. Dan ada juga yg 'nyempil' dari Indonesia, pakai baju koko dan kopiah!

Sehabis acara sholat ied, biasanya kalau di Indonesia saya akan langsung ngabur pulang mencari ketupat dan opor ayam, tapi di Ames, kami bisa makan kue donat dan juice jeruk yang disediakan oleh masjid. Yum! *tapi masih kangen ketupattttttt*

2/ Kumpul-kumpul
Yang namanya lebaran, pasti identik dengan kumpul-kumpul. Nah, di Ames ini, sehabis dari masjid, komunitas Indonesia juga bikin acara kumpul-kumpul dan makan-makan. Kalau di Indonesia (atau di Salatiga, tempat kelahiran saya), makanannya pasti gak jauh-jauh dari menu ketupat, opor ayam dan sambel goreng.

Di Ames? Ketupat sih ada, tapi bikinnya nggak pake janur, karena di Ames sini (yg fyi di Iowa, di tengah-tengah Amerika, jauh dari pantai) nggak ada daun janur! Ketupat harus dibikin dengan cara yang kreatif, alias pake kantong plastik! Plus opor ayam, tidak perlu bikin dari bumbu-bumbu dasar soalnya susah nyari bumbunya. Kami memanfaatkan tehnologi bumbu jadi! Hidup bumbu cap Bamboe!!!! Selain opor ayam, ada juga yg bikin semur, rendang, sampai risoles, kue kastengel, dan krupuk udang. Pokoknya, asal menunya Indonesia, menu lebaran kami cukup bervariasi. Hmm, jadi kangen rumah!

3/ Abis kumpul-kumpul
Di Indonesia, biasanya ada tradisi pergi ke makam atau pergi ke rumah tetangga (untuk bermaaf-maafan, atau mengganyang lebih banyak makanan, hueheheh). Di sini? Hmm, sehabis kumpul-kumpul, saya balik ke apartment, mulai meneruskan kerjaan saya yang masih bertumpuk! Hiks..hiks...

Apapun bentuk lebarannya, yang pasti saya selalu lebih kangen lebaran di Indonesia. Suasananya, makanannya, semua lebih terasa berarti kalau saya ada di Indonesia, bersama keluarga besar saya. Tapi...yang penting intinya lebaran adalah merayakan hari kemenangan setelah sebulan penuh berpuasa dan saling bermaaf-maafan dengan orang-orang terdekat kita. Jadi bersama posting ini, di mana pun Anda, ijinkan saya meminta maaf atas segala kesalahan yang telah saya perbuat baik sengaja mau pun tidak disengaja.

Selamat Idul Fitri!

Yudi, Jalu, selamat idul fitri, sayangku! Maafkan Ibu yg jauh dari kalian di saat-saat penting untuk keluarga kita....